Sore hari tertanam menjelang Langit birupun pudar perlahan Hawa beda menghirup senja Dalam renungan luapan bahagia. Ada yang mendamba, Tentang kedamaian, Ketenangan dan keharusan Tanpa sebuah pengorbanan, hidup tak ber-arah Serukan semua yang kiri Buat indah keagungan hidupnya Seperti sore ini, Begitu riuh dan damai. Sore indah Hanya kau dan aku
Kamis, 20 September 2012
Diam
Diam tak berarti marah…
Diam tak berarti sendu
Diam tak berarti pilu
Diam juga tak berarti takut atau
terasing…
Hanya…
Ada yang harus dijaga
Dalam hening waktu bicara
Dalam ukiran harap mengangkasa
Dalam jenak meniti do'a
Aku masih disini…
Terpaku menatap raga
Mencoba menata kembali ‘tuk
menjaga hati…
Agar rasaku kepadamu tak
melebihi kecintaanku pada
Rabbku
Aku mencoba merenungi kembali
tentang perasaanku
yang sampai sekarang aku tak
kuasa untuk menyampaikan
Bukannya aku tak berani
Bukan pula aku munafik ataupun
tak mau jujur padamu
Tapi, aku hanya mencoba
menyimpan perasaan ini
Sampai kelak waktunya tiba…
Sahabatku pun pernah berkata,
"Aku milik-Nya, dia pun milik-Nya.
Biarkan Sang Pemilik berbuat
sesuka atas apa yang menjadi
kepemilikan-Nya..."
Aku diam…
Terpejam…
Agar nyala lentera suci itu tetap
terjaga
Bagai janji setiaku padaNya…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar